Miso Ramen with Golden Ebi Furai
Ini dia si Bang Jago penguasa rumah; Miso Ramen with Golden Ebi Furai atau yang akrab dipanggil Michan. Dia adalah salah satu anggota keluarga kucing yang tinggal di rumahku, anak sulung dari Mocca dan Blue.
Kucing jantan itu lahir pada 30 November 2021. Saat itu, induknya melahirkan empat ekor kucing, tetapi hanya dua ekor kucing yang selamat dan tetap hidup hingga sekarang, yaitu Michan dan adiknya. Michan memiliki bulu lurus berwarna putih dan sedikit kecokelatmudaan di beberapa tempat. Kakinya cukup jenjang jika dibandingkan dengan kucing-kucing lain yang ada di rumahku.
Di rumah, Michan dikenal sebagai si paling-paling: paling keren, paling jagoan, paling lincah, paling berisik, paling gila, paling aneh, paling bebal, paling kotor.
Dia sangat gembira ketika mendengar suara air mengalir di selokan dan suara keran air yang terbuka. Dengan super sat-set-sat-duar, kucing lincah itu bisa langsung siap sedia di sebelah ember yang sedang diisi air, atau tiba-tiba ada di tepi bak air di kamar mandi. Michan juga senang memainkan air hujan yang turun melalui pipa paralon. Namun, dari semuanya itu, Michan paling sering bermain air di tempat minumnya. Dia sering memasukkan kaki depannya ke dalam tempat minum kucing tanpa rasa bersalah. Intinya, di mana ada air, di situ ada Michan.
Gara-gara fenomena kucing air ini, bulu Michan menjadi tak karuan, sebab seharusnya bulu kucing itu harus tetap kering, tidak seperti bulu Michan yang sering basah karena ulahnya sendiri. Bulu kucing basah yang tidak segera dikeringkan ini dapat menyebabkan jamur di tubuhnya. Dampaknya, kini beberapa bagian tubuh Michan menjadi gelap dan bahkan menghitam, seperti di ujung kaki dan ekor.
Belum cukup dengan permasalahan tersebut, Michan yang kini sudah berusia satu tahun itu juga sudah mulai mencari jodoh. Namun, para warga rumah belum mengizinkannya untuk kawin karena ia ingin mengawini adiknnya sendiri. Dia juga sempat mendemo kami dengan mengeong kencang agar dibiarkan keluar rumah sekaligus mogok makan karena perihal ini. Sama seperti ayahnya dulu, kondisi Michan pun juga memburuk tanpa dirinya sendiri sadari. Tubuh Michan kian mengecil, bahkan bulu-bulunya kini kasar dan rontok. Entah karena masih ingin kawin atau hanya karena sedang puber saja, tetapi sikap dan fisik Michan cukup banyak berubah.
Hingga tulisan ini diunggah, Michan masih berada dalam fase labilnya sebagai ABG. Jagoan itu belum kembali merdeka, tetapi aku terus berharap bahwa suatu saat Michan akan kembali seperti dahulu; kucing ekstrovert yang sukanya bikin onar.